/ On : 16.12.17/ INFO PURWODADI,GROBOGAN,JAWA TENGAH DAN INDONESIA
Fungsi
dan Jenis pH Meter
Fungsi PH Meter adalah untuk
mengukur pH (kadar keasaman atau basa) suatu cairan. Sebuah pH meter terdiri
dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik
yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan bagian
penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya
terbuat dari kaca.[1]
Prinsip kerja dari alat ini yaitu
semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun
sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah.
Rangkaian pengukurannya tidak lebih
dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt.
Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi
(sekitar 20 hingga 1000 MΩ).
Jenis
PH Meter
- PH Meter Air
– biasanya digunakan oleh perusahaan air mineral, mereka mesti menjual air
dengan nilai PH yang sudah ditentukan departemen kesehatan , maka
alat ini diperlukan guna memenuhi standar kesehatan air mineral. Untuk
ukuran netral pada PH Meter air menunjukkan angka 7, sedangkan jika kurang
dari 7 menunjukkan asam dan untuk basa menunjukkan angka lebih dari 7.
- PH Meter Tanah
– merupakan alat yang dipakai untuk menentukan kesuburan suatu tanah.
Pengaruh paling utama PH dalam tanah yaitu pada ketersediaan serta sifat
meracun unsur semisal Al (Alumunium), Fe (besi), Mn (Mangan), Cu (seng) B
(Boron). Pada sektor pertanian pengukuran PH tanah dipakai guna memonitor
pengaruh praktek pengolahan pertanian.
Larangan Penggunaan PH Meter :
PH Meter ini tidak boleh digunakan
untuk mengukur cairan sebagai berikut :
- Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena
pengukuran menjadi tidak presisi
- Air Es / air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar
karena pengukuran menjadi tidak presisi
- Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam
range pengukuran dari spesifikasi alat ini
Bagian-bagian
PH Meter
Sebuah sistem pH meter tersusun atas
beberapa komponen penting berikut adalah komponen-komponen tersebut diantaranya
adalah:
- Elektrode kaca
– berfungsi sebagai salah satu kutub di antara dua elektrode ph meter yang
tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ini terdapat bulb yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+).
- Elektrode referensi
– berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca yang terendam larutan
tertentu, terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini didesain memiliki
nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.[2]
- Termometer
– Bagian sensor temperatur ini menjadi satu komponen wajib pH meter,
karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan.
- Amplifier
– Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal dengan
amplifier. Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu
rendah yakni hanya sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.
- Mikroprosesor
– berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase yang dikirim oleh amplifier
menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur,
juga dihitung oleh mikroprosesor ini.
sumber:https://goo.gl/BYYcLh
0 komentar:
Post a Comment