Banyaknya lahan perikanan air tawar yang didukung dengan perairan yang memadai, menjadikan Kabupaten Grobogan mempunyai produksi ikan yang melimpah. Kabupaten yang mempunyai produksi pangan terbesar se-Jateng ini, mampu menghasilkan ikan tawar sebanyak 1.200 ton pertahun. Namun, belum bisa dimanfaaatkan petani nelayan secara maksimal.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Grobogan drh. Riyanto, mengatakan, produksi ikan di kabupaten sangat berlimpah. Karena mempunyai perairan cukup luas seperti sungai, bendung dan Waduk Kedung Ombo.
“Namun, potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan petani ikan secara maksimal. Pada umumnya, perairan yang ada banyak dibiarkan begitu saja. Sedangkan ikan yang ada muncul dengan sendiri tanpa dibudidaya. Hanya sebagian kecil petani yang membudiadayakan ikan tawar di kolam atau keramba,” katanya.
Riyanto menuturkan, produksi ikan air tawar di Kabupaten Grobogan setiap tahunnya tidak kurang dari 1.200 ton. Ikan sebanyak itu berasal dari hasil budidaya dan penangkapan di perairan umum. Melihat potensi perairan yang cukup luas, pihaknya pada tahun 2012 ini, akan membimbing dan memberi bantuan kepada 22 kelompok pengembangan usaha minapolitan (PUM) pedesaan, masing-masing Rp65 juta. Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
”Pemkab Grobogan melalui APBD 2012 juga membantu benih ikan nila dan lele senilai Rp50 juta. Tidak hanya itu, dalam waktu dekat kami juga akan melakukan penebaran benih ikan di perairan umum senilai Rp100 juta.,” ujar dia.
Untuk merealisasikanya, pihaknya melakukan penyebaran ikan di perairan umum seperti bendung dan waduk nantinya bisa menghasilkan ikan yang bisa didinikmati petani atau warga sekitar. Pasalnya, perairan umum di Grobogan hampir tidak ada ikannya karena ditangkap secara liar dan membabibuta dengan cara menggunakan setrum.
Selain itu, Disnakkan juga melakukan program pengelolaan ikan menjadi makanan dengan nilai tinggi. Yakni dengan mengolah makanan dari ikan dengan kreasi dan inovasi untuk membuat produk dari bahan baku ikan. ”Diantaranya dibuat, kerupuk ikan, dendeng, abon, bakso dan yang lainya,” terang dia.
Hal itu, karena potensi perikanan air tawar di Grobogan sangat bagus dan terbuka lebar bagi masyarakat. Produksi perikanan di Grobogan sendiri sebesar 1.200 ton setiap tahunnya. Produksi sebanyak itu meliputi perikanan budidaya dan tangkapan. (nir)
Sumber : grobogan.co.id 23 mei 2012
0 komentar:
Post a Comment