MENCICIPI MANISNYA BUDIDAYA MELON
/ On : 23.4.14/ INFO PURWODADI,GROBOGAN,JAWA TENGAH DAN INDONESIA
Perkembangan bisnis melon di Grobogan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Besarnya keuntungan yang dijanjikan dan tingginya minat beli dari para konsumen, membuat sebagian besar masyarakat di Kabupaten Grobogan lebih memilih untuk mengembangkan bisnis budidaya melon dibanding komoditas hortikultura yang lain
Di Kabupaten Grobogan sendiri, sentra usaha budidaya tanaman melon dan semangka tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sebut saja seperti Kecamatan Toroh, Brati, Wirosari dan Kecamatan Penawangan. Setiap tahunnya, tingkat rata-rata produksi para petani bisa mencapai 45 ton/Ha, jadi bisa Anda bayangkan bukan berapa besar keuntungan yang dapat diterima para petani?
Misalnya saja seperti kelompok tani Sido Makmur Kauman Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh yang bisa meraup untung hingga Rp 75 juta/Ha di setiap musim panen melon tiba.
Meskipun pada awalnya modal usaha yang dibutuhkan cukup besar sekitar Rp 60.000.000,-/ha, namun seiring dengan perkembangan bisnis yang mulai berjalan, modal tersebut tidaklah terasa besar bila dibandingkan dengan keuntungan usaha yang dijanjikan.
Harga jualnya yang cukup tinggi dan profit usaha yang sangat menjanjikan, menjadi salah satu motivasi bagi masyarakat di daerah Grobogan untuk terus berjuang mengembangkan bisnis budidaya tanaman melon.
Meskipun dalam menjalankan peluang bisnis tersebut tingkat resikonya juga cukup tinggi, namun dengan tekad dan kerja keras para pelaku usaha di daerah Grobogan, kini daerah tersebut menjadi sentra penghasil melon yang cukup ternama di seputar Provinsi Jawa Tengah.’’Teknologi budidaya dan risiko menanam melon yang tergolong tinggi ternyata telah dikuasai petani Grobogan.
Namun kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakatlah yang menjadi kunci kesuksesan ini,’’ kata Kasie Tanaman Buah-buahan Dinas Pertanian TPH Kab.Grobogan Slamet Waluyo, S.TP kepada sejumlah petani disela acara kunjungan Holtikulturanya bersama salah satu perusahaan Agro Industri produsen benih PT Agri Makmur Pertiwi Surabaya .di desa Pilangpayung Kecamatan Penawangan, Selasa (10/8).
Salah satu tantangan di tengah prestasi ini adalah harga yang jatuh saat panen raya. Produksi yang berlimpah dengan sifat buah yang tidak bisa disimpan lama menyebabkan petani sering tidak memiliki posisi tawar yang baik. Dinas Pertanian terus berusaha menjembatani petani dengan pengusaha eksportir hortikultura untuk meningkatkan geliat pemasaran luar negeri dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Sementara itu Petani Melon di Desa Curut, Candi dan Kluwan sedang panen melon .Hasil produksi melon tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Untuk satu hektare rata-rata mencapai 42 ton dengan harga Rp 3.500 per kilogram.
Biasanya pada saat panen raya harga melon menurun sampai kisaran 2.500 hingga 3.000 tiap kilogrammya. Para petani berharap akan ada banyak pengepul yang bisa datang ke Penawangan dan sekitarnya sehingga diharapkan akan ada persaingan harga lebih baik.
Sumber:http://dinpertan.grobogan.go.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
DIREKTORI
DAFTAR UNIVERSITAS JAWA TENGAH > DAFTAR SEKOLAH TINGGI JAWA TENGAH > DAFTAR SEKOLAH AKADEMI DAN POLITEKNIK JAWA TENGAH > DAFTAR HOTEL DI SEMARANG > DAFTAR HOTEL DI SOLO > DAFTAR HOTEL YOGYAKARTA > OBJEK WISATA YOGYAKARTA > OBJEK WISATA BALI > HOTEL MURAH DI BALI > INFO MESIN INDONESIA > HARGA MESIN PERTANIAN > INFO HERBAL K-LINK > INFO BALI > INFO HARGA OBAT HERBAL > AGEN GAMAT GOLD G > RUMAH SAKIT JAKARTA > RUMAH SAKIT SE JAWA TENGAH> ALAMAT KLINK DAN LAB SEMARANG > TV LIVE STREAMING INDONESIA > RADIO LIVE STREAMING INDONESIA > SAMSAT JAWA TENGAH
PROMOSI DI HALAMAN UTAMA LINGKAR PURWODADI GROBOGAN CUKUP ISI KOLOM KOMENTAR ( FREE)
Widget edited by pancasila civil community
0 komentar:
Post a Comment