Gunung ini miskin sumber mata air, apaligi di puncak, sangat kering, sepanjang pendakian jarang di jumpai sumber mata air, kalaupun toh ada itu hanya rembesan-rembesan kecil saja, itupun jika musim penghujan. Maka tak heran Air terjun yangada di bawah tepatnya di Bumi perkemhan Umbul songo, tidak ada airnya jika musim kemarau/kering. Kondisi ini diakibatkan karea kontur letusan gunung yang tidak membentuk penampungan di atas, sehingga jika hujan gunung ini tidak bisa menampung air seperti dgunung Lawu tawangmangu perbatasan Jateng dan Jatim, gunung Rinjani di lombok yang ada kolam kawah di atas gunung...bahkan ada ikan yang bisa di tangkap untk di masak di gunung itu.
MITOS GUNUNG MERBABU JAWA TENGAH
/ On : 22.2.14/ INFO PURWODADI,GROBOGAN,JAWA TENGAH DAN INDONESIA
Gunung Merbabu cukup populer sebagai
ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya
yang harus diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang
lebat namun homogen (hutan tumbuhan runjung, yang tidak cukup
mendukung sarana bertahan hidup atau survival), serta ketiadaan sumber
air. Penghormatan terhadap tradisi warga setempat juga perlu menjadi
pertimbangan.
Banyak mitos-mitor seputar gunung
ini, seperti Pasar Setan di kawah bawah gunung merbabu, Pasar burah di jalan
menuju puncak syarip, Sarung Dingin atau hawa dingin mematikan, hutan dan
lereng larangan, dll, entah sudah beredar sampai kemana dan apa saja sebutanya,
setiap orang yang mengalami pengalanman maka ia akan menyebutnya lain, bahkan
banyak-tim-tim baik Mapala, Ormas-ormas, ataupun umum pencinta gunung, ingin
membuktikan itu, tapi yang mereka temui juga tak banyak, ada dan mungkin hanya
kebetulan saja. Jadi mitos di
gunung merbabu adalah kondisi yang tidak perlu di buktikan karena alam tidak
akan memerlukan bukti untuk bisa menjadi sebuah mitos.
Sebenarnya
hal ini hanyalah fakta tidak tetap saja karena tidak semua mengalami hal-hal yang
aneh tersebut, jika pada perinsipnya mereka tidak menggangu alam, yang penting
niat anda tidak menentang kondisi yang ada, ikuti saja dan netrallah dari
segala kesombongan, karena memang setiap jengkal bumi ini ada yang menempatinya
dan lebih berkuasa tentunya dari pada kita yang baru, jadi jika kita
pergi kemanapun termasuk tempat-tempat yang jarang kita kunjungi seperti gunung
ini, maka kita hendaknya bisa menjaga diri untuk tidak sombong dan conkak, baik
pikiran, perasaan ataupun tingkah laku tentunya.
Gunung
Merbabu merupakan gunung mati, pernah meletus ratusan tahun yang
lalu, sebelum belanda datang di jawa dia sudah meletus meletusnya pecah
dan trebelah-belah, konon kata beberapa panoramal jawa ada kerajaan di
jawa yang besar, tengelam dan terkubur dalam di lembah antara gunung Merbabu
sisi selatan dan Merapi sisi utara, akibat letusan dari ke dua gungung itu,
entah kerajaan mana yang jelas ada hubunganya dengan Candi Borobudur, Prambanan
dan Ratu boko. Kalau di sejarah sih disebut-sebut kerajaan Mataram
kuno. Posisi Lembah-lembah itu ya sepanjang daerah kota area muntilan ke
borobudur Sebagian sleman atau ke utara ketep pass hingga ke selo boyolali,
menuju ke prambanan di klaten barat, terus ke seleman utara.
Gunung
Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara
geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di
wilayah Kabupaten Magelang
di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali
di lereng sebelah timur, Propinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu dikenal melalui
naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung
Damalung atau Gunung Pam(a)rihan.
Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari
gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini
baru muncul pada catatan-catatan Belanda.
Gunung ini pernah meletus pada tahun
1560
dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570
pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih
lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas
permukaan air laut.
Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan
Montane, dan hutan
Ericaceous atau hutan gunung.
Bentuk atau
kontur gunung merbabu tengah hancur
karena tidak ada kawah di atas puncak, semua puncak baik yang tertinggi dari
Urutan bukit Kenteng songo, Syarip maupun puncak Muhtar, struktur gunung
vulkanik pecah belah dengan kawah dapat di temui di dasar jurang, jadi pendaki
harus turun jika ingin melihat kawah-nya, masih ada yang aktip tapi kecil,
hanya air hangat dengan bau asap belerang mengepul sedikit..
Gunung ini miskin sumber mata air, apaligi di puncak, sangat kering, sepanjang pendakian jarang di jumpai sumber mata air, kalaupun toh ada itu hanya rembesan-rembesan kecil saja, itupun jika musim penghujan. Maka tak heran Air terjun yangada di bawah tepatnya di Bumi perkemhan Umbul songo, tidak ada airnya jika musim kemarau/kering. Kondisi ini diakibatkan karea kontur letusan gunung yang tidak membentuk penampungan di atas, sehingga jika hujan gunung ini tidak bisa menampung air seperti dgunung Lawu tawangmangu perbatasan Jateng dan Jatim, gunung Rinjani di lombok yang ada kolam kawah di atas gunung...bahkan ada ikan yang bisa di tangkap untk di masak di gunung itu.
Di puncak Muhtar merbabu ada
Installasi pemancar ulang Radio dan Telekomunikasi, tenaga surya, milik TNI AD
dan jajaran Orari. Yang diresmikan oleh beliau bapak Muhktar Kusumaatmaja (saat
menjadi gubernur Jateng dulu kala), maka puncak pertama dari jalur post cunthel atau post tekellan ds kopeng itu terkenal
dengan "Puncak Muhktar". Nama aslinya puncak kukusan karena berbentuk meruncing, bak mirip kukusan buat menanak
nasi orang jawa tengah.
Puncak
Syarip adalah puncak yang lebih tinggi dari Muhktar, terletak di
sebelah selatan atas barisan puncak tertinggi Kenteng Songo, nama syarip
sebanarnya disebut-sebut berasal dari si penungu gunung atau jurtu
kunci tertua yang pernah hidup di dusun terdekat, puncak ini lebih dekat
jika di tempuh dari post wekas
ds wekas kec ngablak magelang, 6,4 km dari wisata kopeng, anda jika lewat sana
adalah menyusuri bongkahan letusan yang menjadi kaki bukit dan sungai mati sisi
barat bagian dasar dan jalan lalu naik sepajang gunung dan akhirnya
bertemu di pertigaan antara ke kiri menuju puncak Mukhtar dan ke kanan depan
menuju puncak Syarip dan kenteng songo, Jadi kalau anda dari post cunhel kopeng
mau ke puncak syarip malah setiba di puncak muhtar anda justru harus
jalan turun lagi lalu ketemu dengan jalur dari wekas tsb dan baru ke astas naik
lagi...sungguh petualangan yang menguras tenaga, jadi kalau anda mau mendaki
lewat post chuntel atau tekellan, dan bermaksud ke puncak Syarip atau yang
tertinggi BAWALAH BEKAL 2X lebih banyak khusunya air.
sumber :http://infokopeng.blogspot.com
DIREKTORI
DAFTAR UNIVERSITAS JAWA TENGAH > DAFTAR SEKOLAH TINGGI JAWA TENGAH > DAFTAR SEKOLAH AKADEMI DAN POLITEKNIK JAWA TENGAH > DAFTAR HOTEL DI SEMARANG > DAFTAR HOTEL DI SOLO > DAFTAR HOTEL YOGYAKARTA > OBJEK WISATA YOGYAKARTA > OBJEK WISATA BALI > HOTEL MURAH DI BALI > INFO MESIN INDONESIA > HARGA MESIN PERTANIAN > INFO HERBAL K-LINK > INFO BALI > INFO HARGA OBAT HERBAL > AGEN GAMAT GOLD G > RUMAH SAKIT JAKARTA > RUMAH SAKIT SE JAWA TENGAH> ALAMAT KLINK DAN LAB SEMARANG > TV LIVE STREAMING INDONESIA > RADIO LIVE STREAMING INDONESIA > SAMSAT JAWA TENGAH
PROMOSI DI HALAMAN UTAMA LINGKAR PURWODADI GROBOGAN CUKUP ISI KOLOM KOMENTAR ( FREE)
Widget edited by pancasila civil community